Di masyarakat dan dalam berorganisasi sering kita kenal nama panitia. Misalnya; Panitia pemilihan umum, panitia peringatan hari kemerdekaan RI, panitia peringatan hari besar Islam, panitia sunatan masal, panitia penerimaan siswa baru. Bahkan konon bangsa ini terkenal hobi membentuk panitia, untuk memadamkan kebakaran sekalipun, kita lebih dulu membentuk panitia, sementara api sudah menghabiskan dua rumah, panitia baru selesai berunding.
Panitia sebenarnya merupakan sekelompok orang yang dibentuk dan ditunjuk secara formal, dengan terpaksa ataupun sukarela oleh organisasi, atau masyarakat, untuk mengerjakan satu kegiatan tertentu yang umumnya bersifat sementara, sekali pelaksanaan saja, setelah itu bubar. Namun ada juga organisasi yang membentuk panitia untuk suatu pekerjaan tertentu dalam jangka panjang, panitia pencari fakta, panitia penerima anggota baru, dan lain-lain.
Panitia adalah sekelompok orang yang mempunyai fungsi kolektif antar bagian, mempunyai tugas khusus dan kewenangan untuk menjalankannya. Ada berbagai jenis panitia dengan tugas yang berbeda pula. Tugas atau fungsi tersebut antara lain pelayanan, penasihatan, koordinasi, pemberian informasi, ataupun pembuat keputusan akhir. Dalam fungsinya sebagai pembuat keputusan, panitia lebih menunjukkan kemampuannya sebagai kelompok pimpinan yang menjalankan fungsi lain. Dalam manajemen perusahaan, model kepanitiaan untuk mengambil keputusan, akan memudahkan pengumpulan informasi dan sosialisasi keputusan.
Plus Minus Sebuah Kepanitiaan
Dalam manajemen organisasi, panitia memiliki sisi negatif dan sisi positif. Sisi positifnya, dengan panitia kita bisa mengumpulkan pendapat lebih banyak, lebih berwarna,. Hal ini sesuai dengan kata pepatah bahwa “dua kepala lebih baik dari satu kepala”. Karena dari dua kepala akan muncul minimal 2 pendapat, sedangkan dari satu kepala hanya akan memunculkan satu pendapat saja.
Dengan adanya panitia akan berkumpul berbagai pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan juga sifat kepribadian, sebagai bekal untuk menyelesaikan persoalan besar organisasi. Interaksi dalam kepanitiaan memungkinkan personal antar departemen berkomunikasi, saling menjelaskan kondisi kerja departemen atau bagiannya, dan bagaimana memecahkan masalah bersama. Bagi personal, panitia bermanfaat untuk meningkatkan keterikatan dengan organisasi, dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan pribadi tersebut dalam kelompok.
Sisi negatif panitia adalah karena panitia bekerja pada situasi dan suasana tertentu yang umumnya bersifat sesaat. Situasi ini tidak ditemukan secara rutin, sehari-hari. Baik di organisasi, manajemen perusahaan, atau masyarakat.
Sisi negatif panitia lainnya, adalah tidak adanya pertanggungjawaban, pertanggungjawaban seringkali dilakukan oleh kelompok minoritas. Kebiasaan negatif lain dari penitia adalah menghamburkan sumberdaya waktu, dan uang. Semua orang berhak berbicara, maka semua orang akan mencapai target kepentingannya dengan banyak berbicara, menghamburkan waktu dan juga uang.
Sisi negatif panita umumnya ditemukan jika kerangka berpikir organisasunya tidak benar. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan manajemen organisasi yang profesional, yaitu dengan merumuskan mekanisme kerja organisasi panitia. Menjelaskan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab semua personal yang terlibat dalam kepanitiaan. Merinci target panitia, dengan mengingat ketersediaan sember daya yang ada dan harus diadakan, dan membuat rambu-rambu aturan pemanfaatan sember daya; uang, waktu, alat, dan lain-lain secara efektif dan efisien.
Sisi negatif panitia dapat dihilangkan. Namun kita juga mengetahui bahwa negara kita ini telah didesain dengan mekanisme birokrasi yang canggih dan mantap. Namun masih juga terjadi pengelolaan negara yang tidak beres.
Kepentingan pribadi telah dilebur menjadi kepentingan bersama. Pendapat orang banyak menjadi satu langkah. Belum lagi partisipasi warga lain yang mendukung kerja panitia. Hal tersebut dapat terjadi jika tolok ukur, mekanisme kerja, dan mental personal yang ada di dalam kepanitiaan telah disiapkan sebelumnya. Demikian juga kepemimpinan dalam kepanitiaan, yang harus mampu mengayomi, menjunjung tinggi kepentingan bersama, tanpa harus mengalahkan, mengecilkan peran personal di dalamnya.
« Prev Post
Next Post »